Di balik kesuksesan perayaan ulang tahun ke-17 KAI Commuter, tersimpan kerja keras dan semangat dari tim panitia. Inilah kisah di balik layar kemeriahan ulang tahun KAI Commuter.
Perayaan hari ulang tahun ke-17 KAI Commuter berlangsung lancar dan meriah. Di balik kesuksesan tersebut, ada kerja keras tim panitia yang bekerja secara intens, menyusun setiap detail dengan penuh ketelitian, mulai dari perancangan konsep, pemilihan pengisi acara, hingga pengaturan teknis yang melibatkan berbagai pihak. Rapat demi rapat digelar, tak jarang berlangsung hingga larut malam, membahas hal-hal tak terlihat di permukaan, namun sangat menentukan kelancaran seluruh acara.
Ketua Panitia HUT KAI Commuter Hafiz Saputra menuturkan, persiapan diawali dengan pembentukan tim kerja yang solid. Proses ini tidak sederhana karena menentukan tim inti memerlukan pertimbangan matang. Setelah tim inti terbentuk, barulah dibentuk panitia perwakilan dari berbagai divisi untuk mengisi seksi konsumsi, acara, dan lainnya sesuai kebutuhan acara.
“Kami ingin membentuk sebuah tim yang nantinya dapat bekerja sama dengan baik. Oleh karena itu, kami harus memilih tim kerja yang solid agar acara dapat berlangsung lancar,” ujar Hafiz.
Setelah struktur kepanitiaan terbentuk, tugas besar pertama yang menanti ialah merancang logo ulang tahun. Meskipun terlihat sederhana, pembuatan logo justru menjadi salah satu pekerjaan tersulit. Logo tersebut harus memuat filosofi yang relevan, sesuai dengan tema ulang tahun ke-17, dan mampu mewakili semangat perusahaan. Proses desain melibatkan tim multimedia internal dan melalui serangkaian presentasi kepada jajaran direksi.
Tantangan Besar di Tengah Jalan
Rangkaian perayaan ulang tahun KAI Commuter digelar sejak Agustus hingga September 2025. Namun, pada awal September, situasi nasional memanas karena gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai wilayah. Sejumlah acara yang melibatkan peserta eksternal, seperti Commuter Run, terpaksa dibatalkan. Menurut Hafiz, keputusan membatalkan Commuter Run bukan hal mudah karena berpotensi menimbukan efek negatif bagi perusahaan.
“Kami berupaya agar pembatalan ini tidak menimbulkan efek negatif, salah satunya dengan mengembalikan uang pendaftaran secara penuh. Para Runners pun memahami bahwa kondisi saat itu memang sangat genting.”
Sekretaris Panitia HUT KAI Commuter Septian menambahkan, pembatalan acara yang disebabkan force majeur memang tidak bisa diprediksi. Namun, pembatalan Commuter Run hanya satu dari sekian banyak tantangan yang dihadapi tim panitia. Salah satu kendala terberat muncul ketika hasil survei tidak sesuai dengan konsep awal. Selain menyita waktu, kondisi ini menuntut tim untuk beradaptasi cepat dengan perubahan dan memunculkan percik kecil di dalam tim.
“Berantem-berantem kecil pasti ada ya. Alhamdulillah, sampai acara puncak tim tetap solid. Bahkan kami bisa mengenal lebih dekat satu sama lain.”
Tugas Belum Berakhir
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, rangkaian HUT ke-17 KAI Commuter ditutup dengan suasana khidmat melalui Doa Bersama dan Tasyakuran di Stasiun BNI City pada 15 September 2025. Meski acara puncak telah usai, tugas panitia belum sepenuhnya selesai. Menurut Hafiz, setiap kegiatan harus disertai laporan pertanggungjawaban, sehingga urusan administratif masih terus berjalan dan menjadi fokus tim hingga seluruh proses benar-benar tuntas.
“Tapi, seluruh rangkaian acara telah usai. Jajaran direksi merasa senang, begitu juga dengan Insan KAI Commuter. Jadi, kami bisa merasa sedikit lega,” terang Hafiz.
Di tengah kesibukan menyusun laporan pertanggungjawaban, Hafiz menitipkan harapan agar KAI Commuter terus bertumbuh cerdas dan melaju enerjik untuk transformasi berkelanjutan. Ia berharap agar KAI Commuter dapat terus bertumbuh dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
Senada dengan Hafiz, Septian berharap agar KAI Commuter terus menjadi moda transportasi pilihan masyarakat. “Kami, Insan KAI Commuter juga akan terus giat bekerja dan melayani dengan sepenuh hati untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.